Anda tahu LGBT ?
LGBT singkatan dari lesbian, gay, bisexual dan transgender. Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan, Gay adalah sebuah istilah bagi laki-laki yang umumnya digunakan untuk merujuk orang homoseksual atau sifat-sifat homoseksual, Biseksualitas merupakan ketertarikan romantis, ketertarikan seksual, atau kebiasaan seksual kepada pria maupun wanita. Istilah ini umumnya digunakan dalam konteks ketertarikan manusia untuk menunjukkan perasaan romantis atau seksual kepada pria maupun wanita sekaligus, dan Transgender merupakan ketidaksamaan identitas gender seseorang terhadap jenis kelaminnya yang ditentukan, atau kelaminnya dari laki-laki menjadi perempuan. Transgender bukan merupakan orientasi seksual.
LGBT singkatan dari lesbian, gay, bisexual dan transgender. Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan, Gay adalah sebuah istilah bagi laki-laki yang umumnya digunakan untuk merujuk orang homoseksual atau sifat-sifat homoseksual, Biseksualitas merupakan ketertarikan romantis, ketertarikan seksual, atau kebiasaan seksual kepada pria maupun wanita. Istilah ini umumnya digunakan dalam konteks ketertarikan manusia untuk menunjukkan perasaan romantis atau seksual kepada pria maupun wanita sekaligus, dan Transgender merupakan ketidaksamaan identitas gender seseorang terhadap jenis kelaminnya yang ditentukan, atau kelaminnya dari laki-laki menjadi perempuan. Transgender bukan merupakan orientasi seksual.
Apa sebab mereka berada di LGBT
?
Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang pria menjadi gay atau penyuka sesama jenis. Menurut psikolog Elly Risman Musa, faktor pemicu itu di antaranya adalah ia berada di lingkungan di mana homoseksual dianggap sesuatu yang biasa atau umum. Karena tidak ada nilai-nilai moral atau agama yang membekali pengetahuannya sehingga ia memiliki wawasan yang tidak lurus mengenai hubungan antara pria dan perempuan.
Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang pria menjadi gay atau penyuka sesama jenis. Menurut psikolog Elly Risman Musa, faktor pemicu itu di antaranya adalah ia berada di lingkungan di mana homoseksual dianggap sesuatu yang biasa atau umum. Karena tidak ada nilai-nilai moral atau agama yang membekali pengetahuannya sehingga ia memiliki wawasan yang tidak lurus mengenai hubungan antara pria dan perempuan.
Seseorang dapat tumbuh menjadi
seorang gay karena pengalaman buruk dengan pengasuhan keluarga seperti memiliki
ibu yang dominan sehingga anak tidak memperoleh gambaran seorang tokoh
laki-laki, atau sebaliknya. Faktor lain yang mungkin membuat seseorang keluar
dari fitrahnya adalah pengalaman seks dini, yang disebabkan karena menyaksikan
gambar-gambar porno dari televisi, DVD, Internet, komik ataupun media lain di
sekitarnya.
LGBT dapat juga merupakan sebuat penyakit akibat faktor kelainan otak dan genetik maupun karena faktor psikologi.
LGBT dapat juga merupakan sebuat penyakit akibat faktor kelainan otak dan genetik maupun karena faktor psikologi.
Kenapa LGBT Eksis?
Beberapa faktor yang menjadi mereka eksis adalah karena kecenderungan akan semakin buruk jika ia bergabung dengan orang-orang dewasa yang homoseksual. Ia tidak memiliki daya tahan imunitas dalam diri yang berasal dari penghayatan agama dan pengaplikasiannya, dan berada pada situasi yang membuatnya dipaksa oleh orang lain untuk melakukan perbuatan yang sangat dilarang oleh agama itu. Eksistensi mereka terus dibangun dengan alasan hak asasi manusia tanpa diskriminasi, mereke melegalkan hubungan bahkan perkawinanya sehingga melahirkan sebuah identitas komunitas masyarakat baru.
Beberapa faktor yang menjadi mereka eksis adalah karena kecenderungan akan semakin buruk jika ia bergabung dengan orang-orang dewasa yang homoseksual. Ia tidak memiliki daya tahan imunitas dalam diri yang berasal dari penghayatan agama dan pengaplikasiannya, dan berada pada situasi yang membuatnya dipaksa oleh orang lain untuk melakukan perbuatan yang sangat dilarang oleh agama itu. Eksistensi mereka terus dibangun dengan alasan hak asasi manusia tanpa diskriminasi, mereke melegalkan hubungan bahkan perkawinanya sehingga melahirkan sebuah identitas komunitas masyarakat baru.
Menurut pandangan barat LGBT
merupakan bagian dari hak asasi manusia yang harus dilindungi. Dukungan kaum
liberal terhadap pelaku LGBT tidak hanya berupa wacana namun direalisasikan
dengan mendirikan organisasi persatuan, forum-forum seminar dan pembentukan
yayasan dana internasional. Bahkan beberapa negara telah melegalkan dan
memfasilitasi perkawinan sesama jenis.
Salah satu lembaga penggalangan dana pendukung perlindungan hak asasi pelaku LGBT yaitu Global Equality Fund yang diluncurkan pada Desember 2011 oleh menteri luar negeri AS Hillary Rodham Clinton. Lembaga ini mencakup upaya keadilan, advokasi, perlindungan dan dialog untuk menjamin pelaku LGBT hidup bebas tanpa diskriminasi.
Salah satu lembaga penggalangan dana pendukung perlindungan hak asasi pelaku LGBT yaitu Global Equality Fund yang diluncurkan pada Desember 2011 oleh menteri luar negeri AS Hillary Rodham Clinton. Lembaga ini mencakup upaya keadilan, advokasi, perlindungan dan dialog untuk menjamin pelaku LGBT hidup bebas tanpa diskriminasi.
Pemikiran Barat dan Islam
sepertinya diciptakan menjadi dua kutub berbeda yang tidak mungkin pernah
bertemu. Ini karena landasan nilai-nilai keduanya sangat bertolak belakang.
Apabila Barat lebih menonjolkan logika, ilmu pengetahuan ilmiah dan kebebasan,
nilai-nilai Islam bersumber pada keimanan dan ketaatan pada wahyu Ilahi dan
sunah Nabi.
Bagaimana LGBT dalam pandangan
Islam ?
Sementara itu, Islam menghendaki pernikahan antar lawan jenis, laki-laki dengan perempuan, tidak semata untuk memenuhi hasrat biologis namun sebagai ikatan suci untuk menciptakan ketenangan hidup dengan membentuk keluarga sakinah dan mengembangkan keturunan umat manusia yang bemartabat. Perkawinan sesama jenis tidak akan pernah menghasilkan keturunan, dan mengancam kepunahan generasi manusia. Perkawinan sesama jenis semata-mata untuk menyalurkan kepuasan nafsu hewani.
Sementara itu, Islam menghendaki pernikahan antar lawan jenis, laki-laki dengan perempuan, tidak semata untuk memenuhi hasrat biologis namun sebagai ikatan suci untuk menciptakan ketenangan hidup dengan membentuk keluarga sakinah dan mengembangkan keturunan umat manusia yang bemartabat. Perkawinan sesama jenis tidak akan pernah menghasilkan keturunan, dan mengancam kepunahan generasi manusia. Perkawinan sesama jenis semata-mata untuk menyalurkan kepuasan nafsu hewani.
LGBT dalam pandangan Islam,
sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah dalam Al-Quran dan Sunah, homosek
merupakan perbuatan hina dan pelanggaran berat yang merusak harkat manusia
sebagai makhluk ciptaan Allah paling mulia. Pada masa Nabi Luth kaum homosek
langsung mendapat siksa dibalik buminya dan dihujani batu panas dari langit.
Selain zina dan pemerkosaan, pelanggaran seksual menurut Islam termasuk LGBT,
incest (persetubuhan sesama muhrim) dan menjimak binatang. Sanksi bagi pelaku
semua pelanggaran seksual tersebut adalah hukuman mati, Rasulullah SAW
bersabda:”…dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:” Barang siapa
menjumpai kalian orang yang melakukan perbuatan kaum Luth, maka bunuhlah orang
yang mengerjakan dan orang yang dikerjai”.[Hadist Ibnu Majah No. 2561 Kitabul
Hudud]. Dalam hadits lain Rasulallah SAW bersabda:”… Ibnu Abbas
meriwayatkan: “Barang siapa menjimak muhrimnya maka bunuhlah, dan barang siapa
menjimak hewan maka bunuhlah pelaku dan binatang yang dijimak”. [Hadist Ibnu
Majah No. 2564 Kitabul Hudud].
Didalam Al Quran, Allah Ta’ala
mengabadikan bagaimana dahsyatnya laknat dan azab langsung dari Allah subhanahu
wa ta’ala kepada pelaku homoseksual ini di jaman nabiyullah Luth AS.
Pelanggaran seksual berupa homoseks umat Nabi Luth bisa dilihat dalam Al-Quran:
Surat An-Naml ayat 54-55, Ash-Syu’araa’ ayat 165 – 166 dan Huud ayat 77-82.
Dalam Surat An-Naml ayat 54-55,
Allah SWT berfirman: “Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada
kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan hina itu dan kalian
memamerkannya?”(54)Mengapa kamu mendatangi laki-laki dengan nafsu(mu), bukan
(mendatangi) wanita? Sebenarnya kalian adalah kaum yang bodoh(55). Dalam surah
Ash-Syu’araa’ ayat 165 – 166 Allah SWT berfirman: “Mengapa kamu mendatangi
(menyukai) jenis lelaki di antara manusia (165), dan kamu tinggalkan
istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang
yang melampaui batas(166)”. Dalam surah Huud ayat 81-82, bagaimana dahsyatnya
azab dari Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya: “Para utusan (malaikat)
berkata: “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali
mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa
keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun
di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa
azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka
ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?”(81).Maka tatkala datang
azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami
balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan
bertubi-tubi (82).
Solusi apa yang perlu kita
lakukan
Beberapa solusi dapat dilakukan berdasarkan faktor penyebab munculnya LGBT. Penanganan terhadap mereka dibedakan dari faktor penyebabnya antara lain faktor genetik, psikologis maupun kultural.
Beberapa solusi dapat dilakukan berdasarkan faktor penyebab munculnya LGBT. Penanganan terhadap mereka dibedakan dari faktor penyebabnya antara lain faktor genetik, psikologis maupun kultural.
Dengan memahami faktor-faktor
tersebut, maka diharapkan dapat dirumuskan solusi yang tepat untuk seseorang
yang mengidap penyakit LGBT tersebut. Secara umum, solusi untuk penyembuhan
penyakit LGBT ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu solusi internal dan solusi
eksternal. Solusi internal misalnya perlu adanya kesadaran dan kemauan
untuk sembuh, serta kesungguhan melakukan perubahan. Sedangkan solusi eksternal
dapat berupa dukungan keluarga dan orang-orang dekat, serta membebaskan
diri dari lingkungan LGBT.
(Penulis: Yudhy, Drs., M.Ag. Dosen STIBANKS-AMIK Al Ma’soem)
(Penulis: Yudhy, Drs., M.Ag. Dosen STIBANKS-AMIK Al Ma’soem)